Kamis, 30 Desember 2010

Toko oen Malang


Memasuki Toko Oen di Jalan Basuki Rahmat, Malang, Jawa Timur, suasana tempo dulu langsung menyapa. Ada radio kuno di satu sudut. Ruangan yang luas menjadi tampak penuh, salah satunya karena banyaknya foto–foto yang dipajang di dinding, foto hitam–putih mengenai suasana kota Malang tempo dulu. Ada foto Hotel Tugu, beberapa penanda Kota Malang, gereja tua, juga tentunya eksterior Toko Oen kala itu.
toko oen memiliki berbagai jenis es yaitu Tutti Frutti Cassata, Tropicana Cream, Peach Melba, Corn Ice Cream, Sparkling Delight, hingga es krim soda. Tampaknya semua menggiurkan.
Ada dua menu andalan toko ini, yakni es krim dan steak. Saya lantas memesan tiga es krim sekaligus, Oen`s Special, Banana Split, dan Chocolate Parfait. Sekilas, es krim ini tidak berbeda dengan es krim yang biasa dijual di swalayan. Akan tetapi, semakin lama di lidah, makin terasa rasa susu dan telurnya. Manisnya terasa pas pula.

Pemilik Toko Oen, Danny M, menjelaskan, resep es krim yang ia punyai masih sama dengan resep Mr Oen. "Raw material–nya asli dan yang jelas tidak ada bahan kimia sama sekali. Mengapa bisa asli, karena koki–koki kami diwarisi resep dari koki sebelumnya," ujarnya.


Bahan utama es krim, lanjut Danny, adalah susu sapi asli dan telur ayam kampung. "Pembuatannya tetap tradisional, tetapi mesinnya sudah kami kreasikan dengan teknologi baru," ujar Danny tanpa memerinci lebih lanjut. Yang menjadi andalan es Oen`s Special, berupa dua sendok bulat es rasa vanila dan cokelat ditambah buah ceri dan beberapa wafer.
Juru masak kepala, Balego Sulistyo, menuturkan, cara membuat steak tidak berbeda dengan lain, begitu pula bahan–bahannya. Hanya, bumbu untuk melumuri steak memang khas Toko Oen. "Dan ini asli, belum berubah sejak zaman Mr Oen," ujar Danny.

Cara membuat bumbu, menurut Balego, mudah saja. Tanpa ingin berahasia, ia menuturkan, "Tepung terigu digoreng sampai coklat, lalu diberi air. Setelah ditambah bumbu–bumbu, seperti bawang merah, bawang bombai, bawang putih, tulang sapi, tulang ayam, merica, cengkeh, dan pala, lalu direbus selama dua hari. Setelah itu baru proses saring". Sambung Balego, "Ada lagi yang khas, yakni tambahan saus raja rasa."


Sumber : kompas
liburan.info

Payung Batu

Payung adalah salah satu tempat nongkrong kalangan muda, berada di pinggir teping arah ke kota batu. Disana menyuguhkan Banyak fasilitas selain tempat nongkrong tetapi di payung sangat khas makanan adalah jagung bakar dan roti bakar yang begitu enak di lidah yang mantap . Jadi kalau anda pergi ke kota batu jangan lewatkan untuk berkunjung ke tempat warung makan yang bersuasana sejuk dan asri ini.

Alun -alun Malang

Alun-alun merupakan suatu lapangan terbuka yang luas dan berumput yang dikelilingi oleh jalan dan dapat digunakan kegiatan masyarakat yang beragam.di buat oleh fatahillah, Menurut Van Romondt (Haryoto, 1986:386), pada dasarnya alun-alun itu merupakan halaman depan rumah, namun dalam ukuran yang lebih besar. Penguasa bisa berarti raja,bupati, wedana dan camat bahkan kepala desa yang memiliki halaman paling luas di depan Istana atau pendopo tempat kediamannya, yang dijadikan sebagai pusat kegiatan masyarakat sehari-hari dalam ikwal pemerintahan militer, perdagangan, kerajinan dan pendidikan. Lebih jauh Thomas Nix (1949:105-114) menjelaskan bahwa alun-alun merupakan lahan terbuka dan terbentuk dengan membuat jarak antara bangunan-bangunan gedung. Jadi dalam hal ini, bangunan gedung merupakan titik awal dan merupakan hal yang utama bagi terbentuknya alun-alun. Tetapi kalau adanya lahan terbuka yang dibiarkan tersisa dan berupa alun-alun, hal demikian bukan merupakan alun-alun yang sebenarnya. Jadi alun-alun bisa di desa, kecamatan, kota maupun pusat kabupaten.

Pada awalnya Alun-alun merupakan tempat berlatih perang (gladi yudha) bagi prajurit kerajaan, tempat penyelenggaraan sayembara dan penyampaian titah (sabda) raja kepada kawula (rakyat), pusat perdagangan rakyat, juga hiburan seperti "rampogan" acara yang menarik dan paling mendebarkan yaitu dilepaskannya seekor harimau yang dikelilingi oleh prajurit bersenjata.
Sejarah Perkembangan Alun-alun

Perkembangan alun-alun sangat tergantung dari evolusi pada budaya masyarakatnya yang meliputi tata nilai, pemerintahan, kepercayaan, perekonomian dan lain-lain.
Zaman Hindu-Budha, alun-alun telah ada (Buku Negara Kertagama, menyatakan di Trowulan terdapat alun-alun) asal-usulnya ialah dari kepercayaan masyarakat tani yang setiap kali ingin menggunakan tanah untuk bercocok tanam, maka haruslah dibuat upacara minta ijin kepada “dewi tanah”. Yaitu dengan jalan membuat sebuah lapangan “tanah sakral” yang berbentuk “persegi empat” yang selanjutnya dikenal sebagai alun-alun.Masa kerajaan Mataram, di Alun-alun depan istana secara rutin rakyat Mataram “seba” menghadap Penguasa (lihat Keraton Yogyakarta). Alun-alun pada masa ini sudah berfungsi sebagai pusat administratif dan sosial budaya bagi penduduk pribumi.

Fungsi administratif: masyarakat berdatangan ke alun-alun untuk memenuhi panggilan ataupun mendengarkan pengumuman atau melihat unjuk kekuatan berupa peragaan bala prajurit dari penguasa setempat.
Fungsi sosial budaya dapat dilihat dari kehidupan masyarakat dalam berinteraksi satu sama lain, apakah dalam perdagangan, pertunjukan hiburan ataupun olah raga. Untuk memenuhi seluruh aktivitas dan kegiatan tersebut alun-alun hanya berupa hamparan lapangan rumput yang memungkinkan berbagai aktivitas dapat dilakukan.

Masa masuknya Islam, bangunan masjid dibangun di sekitar alun-alun. Alun-alun juga digunakan sebagai tempat kegiatan-kegiatan hari besar Islam termasuk Salat Idul Fitri. Pada saat ini banyak alun-alun yang digunakan sebagai perluasan dari masjid seperti Alun-alun Kota Bandung.

Pada periode berikutnya kehadiran kekuasaan Belanda di Nusantara, ikut memberi warna bentuk baru dalam tata lingkungan alun-alun. Hal ini terlihat dengan didirikannya bangunan penjara pada sisi lain alun-alun, termasuk di Alun-alun Yogyakarta. Pendirikan bangunan-bangunan untuk kepentingan Belanda sekaligus mengurangi fungsi simbolis alun-alun, kewibawaan penguasa setempat (penguasa pribumi).

Periode zaman kemerdekaan, banyak alun-alun yang berubah bentuk. Salah satunya alun-alun Malang. Faktor pendorong pertumbuhan ini macam-macam diantaranya kebijakan pemerintah, aktivitas masyarakat, Perdagangan dan Pencapaian (Dadang Ahdiat, 1993).
sumber
Artikel www.Wikipedia.com

Coban Pelangi

Wilayah Poncokusumo yang memiliki 17 Desa/ kelurahan itu berada di kaki Gunung Semeru (3676 Mdpl), gunung tertinggi di Pulau Jawa. Bentang pegunungan Semeru menyuguhkan pesona alam yang paling menakjubkan di Pulau Jawa. Aliran sungai yang mengalir diantara gunung gemunung, akhirnya menciptakan air terjun yang amat elok, Coban (air terjun) Pelangi.Coban Trisula atau Coban Pelangi merupakan zona wisata alam andalan di Kecamatan Poncokusumo. Air terjun itu berada di jalur menuju Gunung Bromo dan Semeru itu, tepatnya Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Obyek wisata Coban Pelangi merupakan zona konservasi alam dibawah perlindungan Perum Perhutani. Air terjun menakjubkan itu, berjarak ± 10 km dari Kecamatan Tumpang dan ± 32 km dari Kota Malang. Coban Pelangi berada di kawasan pegunungan bertopografi terjal dengan kemiringan diatas 45 % dan berada di ketinggian 1200-1400 Mdpl.

Jika berkunjung ke Gunung Bromo, tiada salahnya mampir sejenak di Coban Pelangi. Usai melewati Desa Gubukklakah, akan nampak plang besar bertuliskan Coban Pelangi di sisi kanan jalan. Parkir kendaraan di depan pintu masuk, Rp 500 (roda 2) dan Rp 1000 (roda 4), tinggal melangkah menuju pintu masuk.



Wisata Murah

AREA pintu masuk Coban Pelangi berada diatas tebing setinggi sekitar 100 meter. Untuk masuk area wisata alam, pengunjung membayar Rp 3100 per orang di loket masuk. Dengan tarif murah meriah itu, wisata alam Coban Pelangi bisa dnikmati sepuasnya.

Akan tetapi, pada musim penghujan, pihak pengelola sengaja membatasi kunjungan hingga pukul 16.00. Maklum saja, secara tiba-tiba bisa muncul kiriman air melimpah dari pegunungan di bagian hulu. Meskipun, tidak pernah ada catatan korban dari air bah kiriman, pengelola tetap memasang plang imbauan.

Berkunjung ke Coban Pelangi, berarti harus mempersiapkan fisik dan kesehatan yang prima. Jangan dibayangkan, lokasi Coban Pelangi seperti Coban Rondo di Kecamatan Pujon. Tentu berbeda, Coban Pelangi masih sangat alami, untuk menikmati air terjun, pengunjung harus membayar dengan keringat.

Amat disarankan, pengunjung memakai alas kaki yang memadai untuk jarak tempuh sekitar 20 menit. Menuju air terjun, pengunjung memang wajib menjejaki medan berbukit dengan kemiringan mencapai sekitar 45 derajat. Usai melewati punggungan bukit selama sekitar 15 menit, selebihnya tinggal menyusur jalur diatas anak sungai.

Selama perjalanan, alam menyuguhkan keelokan yang tiada tara, kontur pegunungan, hutan yang rimbun dan sungai yang jernih. Kicau burung-burung silih berganti, menjadi hiburan yang langka. Tak usah khawatir soal makanan dan minuman, di sepanjang perbukitan berjajar warung-warung dengan konsep alam.

Jembatan Cinta



Usai menikmati perbukitan dengan sudut kemiringan 45 derajat, saatnya perjalanan mencapai bibir sungai. Di ujung bukit, membentang sebuah jembatan berbahan dasar bambu, yang disusun sedemikian rupa. Jembatan itu hanya cukup dilewati dua orang.

Bagi muda-mudi, jembatan itu bisa disebut sebagai jembatan cinta. Mau tak mau, pasangan yang tengah berpacaran pasti akan bergandeng tangan saat memasuki ujung jembatan. Gemericik air di bebatuan serta kicau burung-burung, memang menimbulkan suasana romantis.

Capek berjalan kaki, sebuah pondok peristirahatan di bibir sungai bisa membantu menormalkan nafas. Pondok yang terletak sekitar 10 meter dari jembatan bambu itu berada di bawah rimbun pepohonan. Dari pondok itu, Air terjun cukup ditempuh sekitar lima menit.

Pelangi Di Atas Tebing
AIR terjun Coban Pelangi mengalir dari tebing yang memiliki ketinggian 110 meter. Pesona air terjun itu bisa dinikmati sambil menggelar tikar di atas zona lapang yang telah disiapkan pengelola. Satu pondok perlindungan juga disiapkan menghadap ke arah air terjun.

Jika cuaca sedang baik, pengunjung yang beruntung bisa menyaksikan ’Pelangi’ yang membiaskan di pucuk-pucuk tebing. Biasanya, Pelangi muncul pada jam 10 pagi sampai jam 2 siang. Fenomena alam itu muncul akibat butiran air terjun yang terbawa angin, serupa buliran-buliran kabut.

Jika masih belum puas menyaksikan dari zona lapang, mencelupkan diri di anak sungai bisa menjadi pilihan menarik. Namun, tentu saja, pengunjung harus menyiapkan pakaian ganti. Tumpahan air terjun diatas bebatuan menimbulkan percikan air seperti hujan gerimis.

Dilengkapi Ojek Kuda

JARAK tempuh yang cukup lumayan menuju air terjun Coban Pelangi akan disiasati oleh Pemerintah Desa Ngadas. Menurut Koordinator Wisata Coban Pelangi, Gatot Aryo, membuka ojek kuda itu dilontarkan oleh Kepala Desa Ngadas Kartono. Persewaan kuda itu akan disediakan warga Ngadas, dengan besaran sewa yang terjangkau.

”Masih kita usulkan, rencana ini cukup bagus,” katanya. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemkab Malang Ir. Purnadi mendukung rencana itu. Purnadi menilai ide itu cukup tepat diterapkan di Coban Pelangi. Pemkab Malang mendorong pihak Perhutani untuk menyetujui rencana pihak Pemerintahan Desa Ngadas tersebut.

”Kita mendukung sekali, itu bagus, Dinas nanti akan bertugas mencari investor untuk hotel dan lain-lain,” tegas Purnadi. Jika bisa dikembangkan, ojek kuda sebenarnya tak melulu menempuh jalur Coban Pelangi. Pihak pengelola boleh saja menawarkan rute berkuda melewati wisata agro Apel di Desa Gubuk Klakah. Kalau masih kurang, wisata agro di Desa Ngadas juga menjadi alternatif terbaik.

Selain kental dengan budaya pertanian tradisional, wraga Ngadas masih menjaga tradisi setempat. Semisal tradisi Unan – unan atau (Ngarak Ndase Kebo) arti dalam bahasa Indonesia yaitu mengiring kepala hewan kerbau. Kegiatan ini dilakukan sekali dalam 8 tahun (sewindu).

sumber wisatamalang.com

Museum Brawijaya Malang



Museum adalah tempat wisata yang bertujuan untuk mengingatkan kita pada kejadian di masa lampau. Dan merupakan wisata sejarah dan kejuangan yang banyak memberikan pendidikan sejarah bagi pelajar maupun kalangan umum yang berkunjung. Begitu juga museum brawijaya yang berada di kota Malang. Museum ini berisi benda-benda bersejarah pada zaman perang kemerdekaan hingga koleksi foto-foto malang pada tempo dulu.Terletak di jalan Ijen no 25 Malang. Museum brawijaya diresmikan pada tanggal 4 mei 1968.Dengan luas mencapai 6825 m2, terbagi atas 2 area utama. Yaitu area pamer dan perkantoran.

Di depan museum dipajang koleksi tank yang digunakan pada pertempuran 10 november 1945 di Surabaya Kemudian senjata penangkis serangan udara yang disita oleh BKR pada September 1945 dari tangan tentara Jepang. Meriam cannon 3,5 Inch yang diberi nama “Si buang”. Tank AMP-Track yang digunakan dalam pertempuran para pejuang TRIP.

Koleksi di dalam museum juga tak kalah menarik. Antara lain koleksi senjata yang digunakan pada zaman kemerdekaan. Foto-foto jaman perang kemerdekaan. Foto-foto pemberontakan. Foto-foto Malang Tempo Dulu, komputer jadul jaman dahulu kala yang cukup besar walau hanya digunakan untuk menghitung, benda peninggalan panglima besar Sudirman dan lain-lain. Terdapat juga gerbong maut yang menjadi ikon dari museum ini.
Semboyan dari museum Brawijaya Malang adalah "Citra Uthapana Cakra".
Dari bahasa San sekerta Citra berarti Sinar, Uthapana berarti Yang Membangkitkan,
dan Cakra adalah Kekuatan. Berarti jika disatukan arti semboyan tersebut mempunyai makna"Sinar Yang Membangkitkan Kekuatan".
Untuk pengunjung, Museum Brawijaya Malang terhitung cukup terkenal,
mulai dari sabang sampai merauke, bahkan dari luar negeri juga pernah mengunjungi Museum tersebut,
diantaranya Australia, Jepang, China, Amerika dan Negara-negara besar lainnya

Ayo bantu melestarikan peninggalan sejarah dengan datang ke museum, tiket masuk sekitar Rp.2000 untuk perawatan benda-benda peninggalan sejarah bangsa kita.

sumber : http://thesungirls.blogspot.com/2009/01/museum-brawijaya.html

Panaroma Gunung Bromo

Gunung Bromo
Pengunjung biasa mengunjungi kawasan ini sejak dini hari dengan tujuan melihat terbitnya matahari. Untuk melihatnya, Anda harus menaiki Gunung Pananjakan yang merupakan gunung tertinggi di kawasan ini. Medan yang harus dilalui untuk menuju Gunung Pananjakan merupakan medan yang berat. Untuk menuju kaki Gunung Pananjakan, Anda harus melalui daerah yang menyerupai gurun yang dapat membuat Anda tersesat. Saat harus menaiki Gunung Pananjakan, jalan yang sempit dan banyak tikungan tajam tentu membutuhkan ketrampilan menyetir yang tinggi. Untuk itu, banyak pengunjung yang memilih menyewa mobil hardtop (sejenis mobil jeep) yang dikemudikan oleh masyarakat sekitar. Masyarakat sekitar berasal dari suku Tengger yang ramah dengan para pengunjung.

Sampai diatas, ada banyak toko yang menyediakan kopi atau teh hangat dan api unggun untuk menghangatkan tubuh sambil menunggu waktu tebitnya matahari. Ada pula toko yang menyewakan pakaian hangat. Menyaksikan terbitnya matahari memang merupakan peristiwa yang menarik. Buktinya, para pengunjung rela menunggu sejak pukul 5 pagi menghadap sebelah timur agar tidak kehilangan moment ini. Anda pun tidak selalu bisa melihat peristiwa ini, karena bila langit berawan, kemunculan matahari ini tidak terlihat secara jelas. Namun, saat langit cerah, Anda dapat melihat bulatan matahari yang pertama-tama hanya sekecil pentul korek api, perlahan-lahan membesar dan akhirnya membentuk bulatan utuh dan memberi penerangan sehingga kita dapat melihat pemandangan gunung-gunung yang ada di kawasan ini. Antara lain, Gunung Bromo, Gunung Batok, atau Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa.Selesai menyaksikan matahari terbit, Anda dapat kembali menuruni Gunung Pananjakan dan menuju Gunung Bromo. Sinar matahari dapat membuat Anda melihat pemandangan sekitar.melewati lautan pasir yang luasnya mencapai 10 km². Daerah yang gersang yang dipenuhi pasir dan hanya ditumbuhi sedikit rumput-rumputan yang mengering. Tiupan angin, membuat pasir berterbangan dan dapat menyulitkan Anda bernafas.

Untuk mencapai kaki Gunung Bromo, Anda tidak dapat menggunakan kendaraan. Sebaliknya, Anda harus menyewa kuda dengan harga Rp 70.000,- atau bila Anda merasa kuat, Anda dapat memilih berjalan kaki. Tapi, patut diperhatikan bahwa berjalan kaki bukanlah hal yang mudah, karena sinar matahari yang terik, jarak yang jauh, debu yang berterbangan dapat membuat perjalanan semakin berat.

Sekarang, Anda harus menaiki anak tangga yang jumlahnya mencapai 250 anak tangga untuk dapat melihat kawah Gunung Bromo. Sesampainya di puncak Bromo yang tingginya 2.392 m dari permukaan laut, Anda dapat melihat kawah Gunung Bromo yang mengeluarkan asap. Anda juga dapat melayangkan pandangan Anda kebawah, dan terlihatlah lautan pasir dengan pura di tengah-tengahnya. Benar-benar pemandangan yang sangat langka dan luar biasa yang dapat kita nikmati.
Sumber wisatamalang.com

Gunung kawi



Mitos Pesugihan Gunung Kawi memang dikenal sebagai tempat untuk mencari kekayaan (pesugihan).

Konon, barang siapa melakukan ritual dengan rasa kepasrahan dan pengharapan yang tinggi maka akan terkabul permintaannya, terutama menyangkut masalah kekayaan. Mitos seputar pesugihan Gunung kawi ini diyakini banyak orang, terutama oleh mereka yang sudah merasakan "berkah" berziarah ke Gunung Kawi. Namun bagi kalangan rasionalis-positivis, hal ini merupakan isapan jempol belaka.

Biasanya lonjakan pengunjung yang melakukan ritual terjadi pada hari Jumat Legi (hari pemakaman Eyang Jugo) dan tanggal 12 bulan Suro (memperingati wafatnya Eyang Sujo). Ritual dilakukan dengan meletakkan sesaji, membakar dupa, dan bersemedi selama berjam-jam, berhari-hari, bahkan hingga berbulan-bulan.

Di dalam bangunan makam, pengunjung tidak boleh memikirkan sesuatu yang tidak baik serta disarankan untuk mandi keramas sebelum berdoa di depan makam. Hal ini menunjukkan simbol bahwa pengunjung harus suci lahir dan batin sebelum berdoa.

Selain pesarean sebagai fokus utama tujuan para pengunjung, terdapat tempat-tempat lain yang dikunjungi karena 'dikeramatkan' dan dipercaya mempunyai kekuatan magis untuk mendatangakan keberuntungan, antara lain:

1. Rumah Padepokan Eyang Sujo

Rumah padepokan ini semula dikuasakan kepada pengikut terdekat Eyang Sujo yang bernama Ki Maridun. Di tempat ini terdapat berbagai peninggalan yang dikeramatkan milik Eyang Sujo, antara lain adalah bantal dan guling yang berbahan batang pohon kelapa, serta tombak pusaka semasa perang Diponegoro.

2. Guci Kuno

Dua buah guci kuno merupakan peninggalan Eyang Jugo. Pada jaman dulu guci kuno ini dipakai untuk menyimpan air suci untuk pengobatan. Masyarakat sering menyebutnya dengan nama 'janjam'. Guci kuno ini sekarang diletakkan di samping kiri pesarean. Masyarakat meyakini bahwa dengan meminum air dari guci ini akan membuat seseorang menjadi awet muda.

3. Pohon Dewandaru

Di area pesarean, terdapat pohon yang dianggap akan mendatangkan keberuntungan. Pohon ini disebut pohon dewandaru, pohon kesabaran. Pohon yang termasuk jenis cereme Belanda ini oleh orang Tionghoa disebut sebagai shian-to atau pohon dewa. Eyang Jugo dan Eyang Sujo menanam pohon ini sebagai perlambang daerah ini aman.

Untuk mendapat 'simbol perantara kekayaan', para peziarah menunggu dahan, buah dan daun jatuh dari pohon. Begitu ada yang jatuh, mereka langsung berebut. Untuk memanfaatkannya sebagai azimat, biasanya daun itu dibungkus dengan selembar uang kemudian disimpan ke dalam dompet.

Namun, untuk mendapatkan daun dan buah dewandaru diperlukan kesabaran. Hitungannya bukan hanya, jam, bisa berhari-hari, bahkan berbulan-bulan. Bila harapan mereka terkabul, para peziarah akan datang lagi ke tempat ini untuk melakukan syukuran.

Siapakah sesungguhnya Eyang Jugo dan Eyang Sujo?

Yang dimakamkan dalam satu liang lahat di pesarean Gunung Kawi ini? Menurut Soeryowidagdo (1989), Eyang Jugo atau Kyai Zakaria II dan Eyang Sujo atau Raden Mas Iman Sudjono adalah bhayangkara terdekat Pangeran Diponegoro. Pada tahun 1830 saat perjuangan terpecah belah oleh siasat kompeni, dan Pangeran Diponegoro tertangkap kemudian diasingkan ke Makasar, Eyang Jugo dan Eyang Sujo mengasingkan diri ke wilayah Gunung Kawi ini.

Semenjak itu mereka berdua tidak lagi berjuang dengan mengangkat senjata, tetapi mengubah perjuangan melalui pendidikan. Kedua mantan bhayangkara balatentara Pangeran Diponegoro ini, selain berdakwah agama islam dan mengajarkan ajaran moral kejawen, juga mengajarkan cara bercocok tanam, pengobatan, olah kanuragan serta ketrampilan lain yang berguna bagi penduduk setempat. Perbuatan dan karya mereka sangat dihargai oleh penduduk di daerah tersebut, sehingga banyak masyarakat dari daerah kabupaten Malang dan Blitar datang ke padepokan mereka untuk menjadi murid atau pengikutnya.

Setelah Eyang Jugo meninggal tahun 1871, dan menyusul Eyang Iman Sujo tahun 1876, para murid dan pengikutnya tetap menghormatinya. Setiap tahun, para keturunan, pengikut dan juga para peziarah lain datang ke makam mereka melakukan peringatan. Setiap malam Jumat Legi, malam eninggalnya Eyang Jugo, dan juga peringatan wafatnya Eyang Sujo etiap tanggal 1 bulan Suro (muharram), di tempat ini selalu diadakan erayaan tahlil akbar dan upacara ritual lainnya. Upacara ini iasanya dipimpin oleh juru kunci makam yang masih merupakan para keturunan Eyang Sujo.

Tidak ada persyaratan khusus untuk berziarah ke tempat ini, hanya membawa bunga sesaji, dan menyisipkan uang secara sukarela. Namun para peziarah yakin, semakin banyak mengeluarkan uang atau sesaji, semakin banyak berkah yang akan didapat. Untuk masuk ke makam keramat, para peziarah bersikap seperti hendak menghadap raja, mereka berjalan dengan lutut.

Hingga dewasa ini pesarean tersebut telah banyak dikunjungi oleh berbagai kalangan dari berbagai lapisan masyarakat. Mereka bukan saja berasal dari daerah Malang, Surabaya, atau daerah lain yang berdekatan dengan lokasi pesarean, tetapi juga dari berbagai penjuru tanah air. Heterogenitas pengunjung seperti ini mengindikasikan bahwa sosok kedua tokoh ini adalah tokoh yang kharismatik dan populis.

Namun di sisi lain, motif para pengunjung yang datang ke pesarean ini pun sangat beragam pula. Ada yang hanya sekedar berwisata, mendoakan leluhur, melakukan penelitian ilmiah, dan yang paling umum adalah kunjungan ziarah untuk memanjatkan doa agar keinginan lekas terkabul.
Wisata Ziarah Pesugihan Gunung Kawi

"Gunung tidak perlu tinggi asal ada dewanya."

Pepatah populer di kalangan warga Tionghoa ini bisa menjelaskan kenapa Gunung Kawi di Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, sangat populer. Kawi bukan gunung tinggi, hanya sekitar 2.000 meter, juga tidak indah. Tapi gunung ini menjadi objek wisata utama masyarakat Tionghoa.

Tiap hari ratusan orang Tionghoa, termasuk orang pribumi naik ke Gunung Kawi. Masa liburan plus cuti bersama Lebaran ini sangat ramai. Karena terkait dengan kepercayaan Jawa, Kejawen, maka kunjungan biasanya dikaitkan dengan hari-hari pasaran Jawa: Jumat Legi, Senin Pahing, Syuro, dan Tahun Baru.

"Pokoknya selalu ramai, Mas," ujar Syaikoni (nama samaran) salah satu seorang pemandu wisata. Syaikoni memang tidak salah, saat berjalan kaki sejauh satu kilometer menuju pusat wisata utama (makam dan kelenteng), terlihat lautan manusia. Macam pasar malam. Pengemis ada sekitar seratus orang (anak-anak sampai orang tua). Toko-toko souvenir berdempetan hingga pesarehan.

Penginapan, kata Syaikoni, lebih dari 10 buah, dengan tarif Rp 30.000 hingga Rp 200.000. Restoran Tionghoa yang menawarkan sate babi dan makanan tidak halal (buat muslim) cukup banyak. Tukang ramal nasib. Penjual kembang untuk nyekar. Penjual alat-alat sembahyang khas Tionghoa. Belum lagi warung nasi dan sebagainya.

"Gunung kok ramai begini kayak di kota?" tanya salah seorang pengunjung yang baru pertama kesana pada Syaikoni.

"Gunung Kawi yang begini ini. Fasilitasnya sudah direnovasi oleh yayasan, ya, pakai uang sumbangan pengunjung. Mereka yang dapat rezeki, usahanya lancar, sumbang macam-macam. Akhirnya, dibuat bagus seperti sekarang," tutur Syaikoni, 33 tahun, asli Wonosari.

Dia sudah beberapa tahun menjadi pemandu wisata sekaligus pembawa barang-barang pengunjung. Syaikoni tahu banyak seluk-beluk Gunung Kawi. Usai kunjungan, kita bebas memberikan tips kepadanya. Tidak pakai tarif-tarifan buat guide ala Gunung Kawi.

Apa yang dicari orang-orang di Gunung Kawi? Kekayaan? Rezeki? Usaha lancar? Macam-macam niat orang. "Ya, kita olang mo beldoa semoga dikasih rejeki. Pokoke, usaha kita olang lancal lah," ujar seorang ibu asal Surabaya dengan logat khasnya tionghoa.

Jawaban sejenis disampaikan pengunjung lain. Karena itu, warga Jawa Timur kerap mencitrakan Gunung Kawi sebagai tempat pesugihan. Tapi, bagi kalangan kejawen, penggiat budaya Jawa, Gunung Kawi lebih dilihat sebagai tempat pelestarian budaya Jawa. Banyak ritual kejawen diadakan di sini secara teratur dan diikuti aktivis budaya Jawa di seluruh Pulau Jawa.

Kalau masuk makam dua makam tokoh yang telah dijelaskan diatas, pengunjung harus membeli kembang. Sebelumnya, bayar retribusi untuk Desa Wonosari Rp 2.000. Lalu, menyerahkan KTP (kartu tanda penduduk) atau identitas lain pada satpam untuk didaftar nama dan alamat. Sumbang lagi uang tapi sukarela. Jangan kaget kalau anda menjumpai banyak sumbangan atau retribusi di aset wisata Kabupaten Malang ini.

Saat saya masuk ke kompleks Gunung Kawi, hampir 99 persen warga keturunan Tionghoa. Anak-anak, remaja, profesional muda, hingga kakek-nenek. Orang-orang itu bersembahyang layaknya di kelenteng. Masuk ke makam, jalan keliling makam, sambil membuat gerakan menyembah macam di kelenteng. Tidak ada arahan atau instruksi, mereka semua melakukan gerakan-gerakan itu.

Hampir tidak ada Tionghoa itu yang beragama Islam. Kok begitu menghormati dan sembahyangan di depan makam Imam Soedjono dan Mbah Djoego? Apa mereka tahu siapa yang dimakamkan di situ? Belum lagi kalau kita bahas secara teologi Islam atau Kristiani tentang boleh tidaknya melakukan ritual di Gunung Kawi.

"Memang, Mas, semua orang yang datang pertama kali di Gunung Kawi pasti bertanya begitu. Saya juga nggak tahu kenapa. Yang jelas, sejak dulu ya begitu. Kalau sudah tradisi dan kepercayaan orang, ya, mau apa lagi?" kata Syaikoni dengan sangat sopan.

Para pemandu wisata di Gunung Kawi berusaha tidak menyinggung kepercayaan atau agama orang lain. Selain sensitif, mereka tak ingin bisnis mereka terganggu. Harus diakui, warga Desa Wonosari mendapat banyak berkah dari objek wisata Gunung Kawi. Tak sedikit penduduk mengais rezeki di kawasan Gunung Kawi mulai pemandu wisata, penjual bunga, warung, satpam, parkir, dan sebagainya.

Selain berdoa sendiri-sendiri, Yayasan Gunung Kawi menawarkan paket ritual tiga kali sehari: pukul 10.00, pukul 15.00, pukul 21.00. Ritual ini dipimpin dukun atau tukang doa setempat, namun harus pakai sesajen untuk selamatan. Siapa yang mau ikut harus mendaftar dulu di loket.

Tarif barang-barang selamatan ditulis jelas di loket yang bagus. Ada dua tipe selamatan agar keinginan anda (dapat rezeki, usaha lancar) tercapai. Bagi mereka yang percaya.
Pesugihan Gunung Kawi
Pengunjung antre membeli keperluan ritual






Berapa tarif selamatan? Berikut beberapa item yang umum digunakan, dan harga mengikuti kurs tentunya hehe..

Minyak tanah Rp 60.000
Solar Rp 100.000
Minyak goreng Rp 250.000
Beras Rp 400.000
Kambing Rp 500.000
Sapi Rp 7.500.000
Ayam Rp 25.000
Wayang kulit Rp 750.000
Ruwatan Rp 4.000.000


SUMBER WARUNG BEBAS.COM

Sejarah Kota Malang

Kota Malang, adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini berada di dataran tinggi yang cukup sejuk, terletak 90 km sebelah selatan Kota Surabaya, dan wilayahnya dikelilingi oleh Kabupaten Malang. Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur, dan dikenal dengan julukan kota pelajar.

Nama "Malang" sampai saat ini masih diteliti asal-usulnya oleh para ahli sejarah. Para ahli sejarah masih terus menggali sumber-sumber untuk memperoleh jawaban yang tepat atas asal-usul nama "Malang". Sampai saat ini telah diperoleh beberapa hipotesa mengenai asal-usul nama Malang tersebut.

Malangkucecwara yang tertulis di dalam lambang kota itu, menurut salah satu hipotesa merupakan nama sebuah bangunan suci. Nama bangunan suci itu sendiri diketemukan dalam dua prasasti Raja Balitung dari Jawa Tengah yakni prasasti Mantyasih tahun 907, dan prasasti 908 yakni diketemukan di satu tempat antara Surabaya-Malang. Namun demikian dimana letak sesungguhnya bangunan suci Malangkucecwara itu, para ahli sejarah masih belum memperoleh kesepakatan. Satu pihak menduga letak bangunan suci itu adalah di daerah gunung Buring, satu pegunungan yang membujur di sebelah timur kota Malang dimana terdapat salah satu puncak gunung yang bernama Malang. Pembuktian atas kebenaran dugaan ini masih terus dilakukan karena ternyata, disebelah barat kota Malang juga terdapat sebuah gunung yang bernama Malang.

Pihak yang lain menduga bahwa letak sesungguhnya dari bangunan suci itu terdapat di daerah Tumpang, satu tempat di sebelah utara kota Malang. Sampai saat ini di daerah tersebut masih terdapat sebuah desa yang bernama Malangsuka, yang oleh sebagian ahli sejarah, diduga berasal dari kata Malankuca yang diucapkan terbalik. Pendapat di atas juga dikuatkan oleh banyaknya bangunan-bangunan purbakala yang berserakan di daerah tersebut, seperti Candi Jago dan Candi Kidal, yang keduanya merupakan peninggalan zaman Kerajaan Singasari.

Dari kedua hipotesa tersebut di atas masih juga belum dapat dipastikan manakah kiranya yang terdahulu dikenal dengan nama Malang yang berasal dari nama bangunan suci Malangkucecwara itu. Apakah daerah di sekitar Malang sekarang, ataukah kedua gunung yang bernama Malang di sekitar daerah itu.

Sebuah prasasti tembaga yang ditemukan akhir tahun 1974 di perkebunan Bantaran, Wlingi, sebelah barat daya Malang, dalam satu bagiannya tertulis sebagai berikut : “………… taning sakrid Malang-akalihan wacid lawan macu pasabhanira dyah Limpa Makanagran I ………”. Arti dari kalimat tersebut di atas adalah : “ …….. di sebelah timur tempat berburu sekitar Malang bersama wacid dan mancu, persawahan Dyah Limpa yaitu ………” Dari bunyi prasasti itu ternyata Malang merupakan satu tempat di sebelah timur dari tempat-tempat yang tersebut dalam prasasti itu. Dari prasasti inilah diperoleh satu bukti bahwa pemakaian nama Malang telah ada paling tidak sejak abad 12 Masehi.

Hipotesa-hipotesa terdahulu, barangkali berbeda dengan satu pendapat yang menduga bahwa nama Malang berasal dari kata “Membantah” atau “Menghalang-halangi” (dalam bahasa Jawa berarti Malang). Alkisah Sunan Mataram yang ingin meluaskan pengaruhnya ke Jawa Timur telah mencoba untuk menduduki daerah Malang. Penduduk daerah itu melakukan perlawanan perang yang hebat. Karena itu Sunan Mataram menganggap bahwa rakyat daerah itu menghalang-halangi, membantah atau malang atas maksud Sunan Mataram. Sejak itu pula daerah tersebut bernama Malang. Timbulnya Kerajaan Kanjuruhan tersebut, oleh para ahli sejarah dipandang sebagai tonggak awal pertumbuhan pusat pemerintahan yang sampai saat ini, setelah 12 abad berselang, telah berkembang menjadi Kota Malang.

Setelah kerajaan Kanjuruhan, di masa emas kerajaan Singasari (1000 tahun setelah Masehi) di daerah Malang masih ditemukan satu kerajaan yang makmur, banyak penduduknya serta tanah-tanah pertanian yang amat subur. Ketika Islam menaklukkan Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1400, Patih Majapahit melarikan diri ke daerah Malang. Ia kemudian mendirikan sebuah kerajaan Hindu yang merdeka, yang oleh putranya diperjuangkan menjadi satu kerajaan yang maju. Pusat kerajaan yang terletak di kota Malang sampai saat ini masih terlihat sisa-sisa bangunan bentengnya yang kokoh bernama Kutobedah di desa Kutobedah. Adalah Sultan Mataram dari Jawa Tengah yang akhirnya datang menaklukkan daerah ini pada tahun 1614 setelah mendapat perlawanan yang tangguh dari penduduk daerah ini.

Seperti halnya kebanyakan kota-kota lain di Indonesia pada umumnya, Kota Malang modern tumbuh dan berkembang setelah hadirnya administrasi kolonial Hindia Belanda. Fasilitas umum direncanakan sedemikian rupa agar memenuhi kebutuhan keluarga Belanda. Kesan diskriminatif masih berbekas hingga sekarang, misalnya [[Ijen Boullevard]] dan kawasan sekitarnya. Pada mulanya hanya dinikmati oleh keluarga-keluarga Belanda dan Bangsa Eropa lainnya, sementara penduduk pribumi harus puas bertempat tinggal di pinggiran kota dengan fasilitas yang kurang memadai. Kawasan perumahan itu sekarang menjadi monumen hidup dan seringkali dikunjungi oleh keturunan keluarga-keluarga Belanda yang pernah bermukim di sana.

Pada masa penjajahan kolonial Hindia Belanda, daerah Malang dijadikan wilayah "Gemente" (Kota). Sebelum tahun 1964, dalam lambang kota Malang terdapat tulisan ; “Malang namaku, maju tujuanku” terjemahan dari “Malang nominor, sursum moveor”. Ketika kota ini merayakan hari ulang tahunnya yang ke-50 pada tanggal 1 April 1964, kalimat-kalimat tersebut berubah menjadi : “Malangkucecwara”. Semboyan baru ini diusulkan oleh almarhum Prof. Dr. R. Ng. Poerbatjaraka, karena kata tersebut sangat erat hubungannya dengan asal-usul kota Malang yang pada masa Ken Arok kira-kira 7 abad yang lampau telah menjadi nama dari tempat di sekitar atau dekat candi yang bernama Malangkucecwara.

Kota malang mulai tumbuh dan berkembang setelah hadirnya pemerintah kolonial Belanda, terutama ketika mulai di operasikannya jalur kereta api pada tahun 1879. Berbagai kebutuhan masyarakatpun semakin meningkat terutama akan ruang gerak melakukan berbagai kegiatan. Akibatnya terjadilah perubahan tata guna tanah, daerah yang terbangun bermunculan tanpa terkendali. Perubahan fungsi lahan mengalami perubahan sangat pesat, seperti dari fungsi pertanian menjadi perumahan dan industri.

* Tahun 1767 Kompeni Hindia Belanda memasuki Kota
* Tahun 1821 kedudukan Pemerintah Belanda di pusatkan di sekitar kali Brantas
* Tahun 1824 Malang mempunyai Asisten Residen
* Tahun 1882 rumah-rumah di bagian barat Kota di dirikan dan Kota didirikan alun-alun di bangun.
* 1 April 1914 Malang di tetapkan sebagai Kotapraja
* 8 Maret 1942 Malang diduduki Jepang
* 21 September 1945 Malang masuk Wilayah Republik Indonesia
* 22 Juli 1947 Malang diduduki Belanda
* 2 Maret 1947 Pemerintah Republik Indonesia kembali memasuki Kota Malang.
* 1 Januari 2001, menjadi Pemerintah Kota Malang.

Geografis

peta Kab. Malang
Terletak pada ketinggian antara 440 - 667 meter diatas permukaan air laut. 112,06° - 112,07° Bujur Timur dan 7,06° - 8,02° Lintang Selatan, dengan dikelilingi gunung-gunung :

* Gunung Arjuno di sebelah Utara
* Gunung Semeru di sebelah Timur
* Gunung Kawi dan Panderman di sebelah Barat
* Gunung Kelud di sebelah Selatan

Iklim

Kondisi iklim Kota Malang selama tahun 2006 tercatat rata-rata suhu udara berkisar antara 22,2 °C - 24,5 °C. Sedangkan suhu maksimum mencapai 32,3 °C dan suhu minimum 17,8 °C . Rata kelembaban udara berkisar 74% - 82%. dengan kelembaban maksimum 97% dan minimum mencapai 37%. Seperti umumnya daerah lain di Indonesia, Kota Malang mengikuti perubahan putaran 2 iklim, musim hujan, dan musim kemarau. Dari hasil pengamatan Stasiun Klimatologi Karangploso curah hujan yang relatif tinggi terjadi pada bulan Januari, Februari, Maret, April, dan Desember. Sedangkan pada bulan Juni, Agustus, dan Nopember curah hujan relatif rendah.

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Malang

Stadion Gajayana



Stadion Gajayana adalah sebuah stadion serbaguna yang terletak di Kota Malang, Jawa Timur, Indonesia. Stadion Gajayana ini adalah salah satu Stadion tertua di Indonesia. Stadion ini mulai di bangun pada tahun 1924,dan selesai pada tahun 1926. Kemudian pada awal '90-an Gajayana di renovasi dan Kapasitasnya ditambah menjadi ± 17.000 . Di tahun 2007 kawasan Stadion Gajayana kembali dipugar dan diganti namanya menjadi MOG atau Malang Olympic Garden, dan baru rampung 2008. Stadion Gajayana yang baru berkapasitas ± 30.000 penonton. Stadion ini merupakan markas dua kesebelasan asal Malang, yakni Persema Malang dan Arema Malang.

suber wikimedia

Monumen yang terletak di jalan tugu depan Balai

Kota ini merupakan peninggalan pemerintah Kolonial Belanda. Monumen Tugu adalah bekas Taman Gubernur Jenderal Hindia Belanda J.P. Zoen Coen. Terdapat taman yang sangat indah dan bunga teratai yang mekar disekeliling monumen, dan disekeliling taman ini hidup pohon-pohon Trembesi yang sangat tua umurnya.

Setelah Kemerdekaan, masyarakat Malang ingin memiliki pemerintahan sendiri yang dipimpin oleh orang indonesia. Pada saat itu Malang telah memiliki suatu Dewan Pimpinan Daerah yag dipimpin oleh Bpk. Sam. Salah satu rencana Pemerintah saat itu adalah membangun sebuah Tugu Kemerdekaan di Kota Malang.
Pada tanggal 17 Agustus 1946 diletakan batu pertama pembangunan Monumen Tugu. Monumen ini ditandatangani oleh Mr. Soekarno dan A.G. Suroto. Tetapi ketika Monumen itu sudah hampir 95% selesai, tiba-tiba terjadi Agresi Militer Belanda I. Monumen Tugu seolah-olah membuat Pasukan Belanda mengetahui tentang semangat kemerdekaan yang dimiliki oleh masyarakat Malang. Hingga akhirnya, pada 23 Desember 1948, Monumen Tugu dirusak oleh pasukan Belanda hingga tinggal puing-puing. Atas desakan masyarakat Malang, pada tanggal 9 Juni 1950 Pemerintah Malang membentuk panitia baru untuk membangun kembali Monumen Tugu. Akhirnya Monumen Tugu diresmikan pada tanggal 20 Mei 1953 oleh Presiden Indonesia, Ir. Soekarno. Dan pada akhirnya Monumen Tugu tetap berdiri menjadi bukti nyata kegigihan masyarakat Kota Malang untu merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
Bentuk Monumen Tugu memiliki arti tersendiri, puncak Monumen Tugu yang berbentuk bambu tajam berarti bahwa senjata inilah yang pertama kali digunakan bangsa Indonesia untuk melawan tentara Belanda untuk merebut kemerdekaan. Rantai yang mengambarkan kesatuan rakyat Indonesia yang sangat menyatu dan tidak dapat dipisahkan.
Tangga yang berbentuk 4 dan 5 sudut,Bintang yang mempunyai 8 tingkat dan 17 pondasi, jadi melambangkan tanggal bersejarah Indonesia yaitu 8 Agustus 1945. Bunga
Teratai disekitar monumen yang berwarna putih dan merah melambangkan keberanian dan kesucian sesuai bendera Indonesia tercinta. Itulah bukti nyata yang wajib kita jaga dan wajib kita teruskan perjuanang dan kegigihanya, hormati hasil yang mereka peroleh dengan kembangkan potensi diri dan sukseskan program Malang Bangkit.

SUMBER
FORUM .DETIK.COM

Pecel Kawi

Rumah makan pecel kawi terletak di tengah kota Malang bangunan yang telah tua dan pecel kawi menjadi salah satu cagar budaya yang di lindungi. Rumah makan milik mujirah. Banyak menu yang di tampilkan adalah makanan khas jawa timuran terutama malang seperti nasi rawon, nasi bali telur, tetapi yang terkenal adalah pecel kawi. Hal pertama ketika datang kesana mencari pecel kawi sangat khas dengan saus kacang yang legit. Harganya pun relatif seporsi hanya mengeluarkan uang Rp 5000, tanpa nasi atau yidak tetap hargaya sama segitu. jadi tidak salahnya untuk memcoba makanan pecel kawi.

Pantai Sendang Biru




Pantai yang Terletak 69 km ke arah selatan dari kota Malang. Tempatnya beradadi kecamatan sumber manjing wetan. Pantai Sendang Biru lebih dikenal sebagai tempat pendaratan dan pelelangan ikan di kabupaten malang. Pantai yang berhadapan dengan Pulau Sempu, jarak keduanya hanya dipisahkan oleh selat sempit. Jarak pantai sendang biru dan pulau sempu cocok dipakai untuk berperahu atau olahraga air. Pada tanggal 7 atau 8 Syawal banyak masyarakat naik perahu menuju pulau sempu untuk mengambil air tawar yang ada di sana. Menurut kepercayaan air tawar tersebut mujarab untuk kesehatan atau kesembuhan. Tau kah anda mengapa dinamakan pantai sendang biru? Dikarenakan di pantai ini terdapat sumber air atau dalam bahasa jawa berarti’’ sendang’’ yang berwarna biru

Senaputra

Kawasan wisata alam di kota malang membidik wisatawan khusus menengah yang berada di Jl.Kahuripan 1 atau lebih di kenal dengan Jl. Belakang RSU. Senaputra ini berada di tepi anak sungai Brantas dan dikelilingi oleh pepohonan yang rindang. H arga sendiri senin- jumat Rp 6000 dewasa Rp 5000 anak – anak setra hari minggu Rp 6000 – Rp 7000. Fasilitas yang ada di Senaputra yaitu kolam renang besar dan sedang, tiga buah kamar mandi, taman lalu lintas, taman bunga, dan panggung terbuka, komedi putar, sanggar tari dan ayunan. Hari libur akan di adakan kegiatan rutin yaitu pagi orkes dangdut dan siang kuda lumping menambah meriah suasana. Senaputra di adalam tempat wisata terdapat sebuah taman kanak- kanak dan grup tari senaputra.

Waduk Selorejo

Kita tahu bahwa waduk selorejo terletak di Desa Selorejo kecamatan Ngantang kabupaten Malang. Ke waduk tidaklah mudah dengan jalan yang berbelok- belok dan lumayan jauh. Jalur malang - batu waduk selorejo dikelilingi oleh gunung-gunung yaitu gunung kawi, anjasmoro dan kelud. Suasana terasa sejuk. Terdapat fasilitas kolam renang, jembatan gantung, penginapan, persewaan perahu, makanan ikan bakar. Kalau kita berjalan ketepian bendungan kita bisa membeli durian ngantang, tarif sendiri tidak lah mahal hanya dengan membayar Rp 10.000 bisa menikmati panorama alam yang indah.

Kebun Teh Wonosari

Kebun Teh wonosari yang bernuasa hijau ini merupakan agrowisata yang di miliki oleh kota Malang, yang menampilkan keindahan alam dengan pemandangan kebun the yang begitu hijau. Di tempat ini pengunjung dapat berwisata dan belajar mengikuti proses pembuatan teh asli Indonesia. Mulai dari memetik teh secara tradisioanal, melihat pembuatan daun teh menjadi serbu kemudian siap untuk di jadikan minum.
Jika anda berwisata ke kebun the ini maka dapat melakukan banyak pilihan kegiatan antara lain mengikuti outbound, memgendarai kuda atau ATV untuk mengelilingi hijaunya hamparan kebun, melihat proses pemetikan atau bahkan ikut –ikutan metik, melihat pemrosesan the di pabrik dan mencicipi the hasil buatan pabrik.
Perkebunan the sendiri terletak di lereng gunung arjuno tepatnya di desa wonosari dan tirtomoyo kecamatan singosari sekitar 30 m arah utara malang, disediakan pula tempat penginapan, kolam renang, lahan untuk sarana berkemah dll.
Sumber www. Salmawisataindonesia.com

Bendungan Karangkates

Bendungan Sutami atau lebih di kenal dengan bendungan karangkates di Desa Karangkates kecamatan Sumberpucung sekitar 40 km sebelah selatan Malang. Jika anda berkunjung ke sana cukup membayar Rp 5000/ orang kita dapat menikmati panorama yang indah dan sejuknya angin di sana. Setiap libur perayaan hari besar di sana selalu diadakan sebuah pertunjukan orkes menyanyi. Bendungan Karangkates termaksud bangungan yang tertua dan sidementasi sangat tinggi menurut perum jasa tirta 1 yang harus diwaspadai kondisinya. Dan anda sebaiknya mencoba pergi ke Bendungan Karangkates yang memiliki daya tarik mempesona mata pengunjung.

Pemandian Wendit

Pemandian Wendit ini terletak di Desa Mangliawan kecamatan Pakis kurang lebih 8 km dari pusat kota Malang. Bertempat di tepi jalan utama arah Gunung Bromo melalui Tumpang/ Poncokusumo. Lokasi yang memiliki keindahan alam dan pepohonan yang membuat suasana sejuk. Sehingga banyak pengunjung yang berdatangan ke tempat ini, dikarenakan pemandian wendit mempunyai kolam renang yang luas,danau kecil untuk bermain perahu merupakan daya tarik utama, permainan anak – anak, rumah makan dan panggung terbuka dan kamar mand.
Ada hal yang menarik pengunjung adalah banyaknya kera yang jinak yang berkeliaran bebas di pemandian wendit. serta pengunjung dapat memperoleh cindermata hasil karya penduduk. Di samping itu kalau anda mandi di kolamnya menurut kepercayaan memiliki khasiat membuat wajah tampak awet muda dan masyarakat tengger juga mengambil air dari’’ sumber air Mbah Kabul’’ ini dibawa pulang dengan kepercayaan yang sama seperti di Pulau Sempu yaitu untuk kesembuhan dan kesehatan. Menurut mereka khasiatnya sama dengan ’’Air Widodaren’’ dari Gunung Bromo yang merembes ke arah Wendit.
Sumber www.wisata-jatim.com

Pemandian Kendedes

Kendedes dulu nama dari Ken Arok yang sekarang menjadi tempat pemandian kendedes yang berlokasi di Desa Renggo, kecamatan Singosari, kabupaten Malang. Tempat memiliki suasana yang sejuk dan pemandangan menarik.Tempat ini masih di keliling oleh sawah – sawah karena letaknya di pedesaan. Sedangkan pasokan airnya berasal dari sumber air yang juga terletak di pemandian yang membuat air tersebut masih jernih. Pemandian Kendedes mempunyai 2 kolam satu agak lebar dan dalam untuk orang dewasa sedangkan satunya khusus buat anak – anak. Setiap hari sabtu, minggu dan libur banyak pengunjung yang memanfaatkan liburan untuk berwisata ke pemandian kendedes. Di samping pemandian terdapat sebuah kolam pemancingan bagi masyarakat yang mengemari mancing dapat datang ke tempat ini, karena di jamin asyik untuk menangkap ikan, berenang dan liburan akhir pekan.Tarif masuknya berkisar Rp 6000 dan di lengkapi fasilitas kereta mini, ayunan anak – anak, sewa ban dan baju renang, toilet mushollah, tempat ganti, warung makan dan lahan pakir yang luas.

Taman Krida Budaya



Taman Krida Budaya adalah tempat untuk menggelar sebuah pagelaran keseniaan budaya khususnya di Kota Malang. Contohnya wayang, ludruk dan perlombaan tari bagi pelajar di kota Malang. Tidak hanya kegiatan kesenian tempat ini juga di pakai pameran – pameran seperti pecan akhir tahun dan hari jadi kota malang yang berlokasi di Jl. Soekarno- Hatta. Tempat ini pada hari libur ramai oleh masyarakat sekitar untuk di gunakan sebagai sarana jalan – jalan pagi. Taman krida budaya sebuah simbol bahwa masyarakat kota malang masih mencintai kebudayaan malang itu sendiri.

Pasar Burung Malang

Wah jangan lupa bagi penggemar binatang peliharaan dating saja ke pasar burung yang berlokasi di Jl. Brawijaya Kota Malang. Di sana banyak di jual berbagai macam burung tapi tidak semua pedagang menjual burung saja tetapi kita dapat menjumpai hamster, ikan, kelinci, burung hantu masih banyak lagi. Perlengkapan makanan hewan perliharaan, tempat sangkar dan alat – alat yang diperuntuhkan buat kebutuhan hewan pun tersedia di pasar burung. Tadi anda tidak usah bingung mencari tempat untuk membeli hewan dan perlengkapan hewan kesayangan anda saya sarankan pilihan tepat adalah di tempat ini yang ada di jalan Brawijaya dekatnya tempat wisata sanaputra malang.

Bakso Bakar

Banyak sekali yang ditonjolkan dari malang seperti kuliner yang tidak kalah terkenal adalah bakso bakar yang menampilkan sebuah bakso dengan bumbu terus di bakar dan dua bumbu pedas dan tidak pedas. Bakso sangat terkenal dari malang, maka tak lengkap jika anda telah berkunjung ke Kota Malang tanpa merasakan makanan bakso bakar. Banyak tempat bias membeli seperti di jalan diponegoro kota malang bakso pak man, dan Jl trowulan daerah abm malang.

Es Tawon Malang

Wah mungkin anda akan berpikir aneh dengan namanya tapi tidaklah seaneh namanya. Karena es tawon ini hanya lah es tawon yang menawarkan es campur tetapi yang bikin menarik adalah gula yang di kelilingi oleh banyak tawon menunjukkan bahwa gula yang di pakai tersebut memang asli. Menurut pedagang es tawon nama es tawon di berikan oleh para pembeli yang melihat gulanya selalu dikelilingi oleh tawon, sehingga membeli memberi nama dengan es tawon. Rasanya sendiri sangat lah enak dan segar dan para pembeli tidak usah kuatir dengan tawonnya tidak akan mengganggu jika ada tidak menggangunya. Jadi jika anda berlibur ke kota malang yang wajib di coba adalah es tawon yang manis.

Keripik Tempe Khas Oleh- oleh Malang

Kalau anda ke kota malang jangan lupa beli oleh makanan khas malang yaitu keripik tempe. Karena keripik tempe ini sangat lah terkenal, keripik tempe ini beraneka ragam rasa – rasa anda bisa memilih rasa berdasarkan keinginan ada. Oleh –oleh ini mudah di temukan daerah sanan banyak yang menjual keripik tempe.jangan Cuma di banyangkan saja tetapi anda juga perlu dan harus untuk mencoba makanan ini ,kalau anda belum mencoba pasti menyesal sebab rasa khas tempe sangat lah enak dan gurih.

Rabu, 29 Desember 2010

PANTAI NGLIYEP



Pantai Ngliyep terletak di Desa Kedungsalam, masuk ke dalam wilayah Kecamatan Donomuyo arah 62 km ke Selatan dari Kota Malang. Jika ingin menuju Pantai ini, anda bisa mencapai dari Kota Kepanjen Desa Sumbermanjing Kulon atau melalui Desa Karangkates (Bendungan Sutami) menuju kea rah Desa Donomulyo. Pantai ini merupakan perpaduan dari berbagai terbing curam yang alami dikelilingi hutan lindung dan hamparan pasir putih nan indah. Saat kita melewati tebing – tebing terjal di tepi pantai menjadikan suasana semakin marak dan bernuansa alami. Tempat ini juga digunakan sebagai tempat latihan para tentara. Di bulan jawa tepatnya bulan maulud selalu digelar acara ritual yang di kenal dengan upacara labuhan yang digelar setiap tanggal 14 Maulud dengan kepala hewan ternak (kambing/ sapi) dikorbankan ke dalam laut sebagai sesaji oleh penduduk. Jika anda ingin menyaksikan keramaiahan sesungguhnya di Pantai Ngliyep tidak ada salah untuk datang pada waktu upacara maulud ini. Fasilitas yang ada di pantai ngliyep adalah pesanggrahan jumlah ada 4 buah, penginapan 6 buah, cottage ada 2, rumah makan dan kamar mandi.
Sumber
Petamalang.com

PANTAI BALEKAMBANG

Pantai Balekambang adalah salah satu tempat wisata alam yang terdapat di Kota Malang. Terletak di kecamatan Bantur kurang lebih 65 km disebelah Selatan Malang. Kita dapat melewatinya melalui kecamatan Gondanglegi dan kecamatan Bantur kemudian pergi ke arah  Desa Srigonco. Jarak tempuh dari arah malang utara ke selatan menghabiskan perjalanan kurang lebih1,5 jam. Sesampai di pantai balekambanng kita akan melihat pesona alam yang begitu indah dan bersuasana asri dan sejuk. Tempat wisata ini dengan harga yang terjangkau membuat pengunjung tertarik dengan harga per orang Rp. 7500 dan pakir kira-kira Rp. 3000. Di sebelah Pantai terlihat tiga pulau berjajar Pulau Ismoyo, Pulau Anoman dan Pulau Wisanggeni. Pulau Ismoyo berdiri megah sebuah pura di dalamnya sendiri terdapat sebuah pemakaman kita dapat melewati dengan menggunakan jembatan panjang. Di bulan suro Pantai Balekambang ramai dengan pengunjung yang ingin melihat acara khusus di Pantai yaitu upacara Suro’an dan upacara jalanidhi puja. Di sini terdapat fasilitas pendopo, kantor informasi, tempat parkir, mushola, kios cindermata, bumi kemah pramuka, camping ground, toilet dan rumah makan. Maka tidak lah salah jika anda pembuat pilihan untuk berlibur di Pantai Balekambang yang indah.

Kamis, 28 Oktober 2010

TIPS KEUANGAN


Kalau kita membicarkan tentang uang maka yang ada di benak pikiran terucaplah bahwa uang adalah hal yang prioritas utama bagi kita. Karena dengan uang bisa membeli apapun yang diinginkan. Setiap pribadi sendiri – sendiri harus memikirkan bagaimana cara keuangan ditata dengan baik dengan menyiapkan rencana keuangan sederhana yang nantinya kita bisa mencapainya tujuan keuangan yang sempurna. Baiklah di bawah ini ada beberapa tips yang mungkin berguna buat anda yaitu :
  1. Perbaiki kebiasaan keuangan
Sekarang, kenapa kita tidak mencob untuk memperbaiki kebiasaan keuangan. Kebiasaan keuangan seseorang bisa di bagi menjadi tiga bagian dan apa yang harus kita lakukan terhadap masing – masing kategori:
  • BOROS, orang yang boros akan cndeung menghamburkan uang secara berlebihan seperti pengeluaran lebih banyak daripada pemasukan/ penghsilan, tetapi kalau memang dasarnya boros pasti pengeluaranya akan sellu lebih besar dari pada penghasilan. Dengn cara membatasi pengeluaran agar bisa menyamai penghasilan. Sesuaikan gaya hidup anda dengan penghasilan.
  • PENGELOLA, Dimana anda selalu bisa menyamai pengeluaran dengan penghasilan. Berapa pun penghasilan. Berusaha supaya pengeluaran anda tidakmelebihi pengeluaran.
  • Penabung, menabungkah dari sebagian penghasilan anda. Dengan demikian perlahan – lahan anda bisa dipastikan akan bertambah makmur.Mulai dengan belajar investasi lain di luar tabungan dan deposito. Memang investasi lain sedikit lebih beresiko tetapi memiliki potensi keuntungan yang lebih besar daripada tabungan dn deposito. Resiko investasi bisa ditekan kalau anda memang mengauasai seluk beluknya

2 Buatlah garis start.
Ingin mengetahui posisi keuangan anda dengan cara membuat sebuah neraca keuanganan. Pertama kali yang dilakukan adalah mendaftarkan aset-aset yang anda miliki seperti tabungan, deposito, mobil, rumah, dan lain sebagainya. Kemudian dengan membuat daftar hutang-hutang anda, seperti hutang rumah kepada bank, kartu kredit dan lain-lain. Tuliskan juga berapa jumlah hutang tersebut masing – masing dalam rupiah. Terakhir hitung seberapa kaya anda, dengan cara mengurangi total harta dengan total hutang. Ada sebuah langkah fokuskan diri anda untuk memiliki aset atau harta yang nilainya menarik dalm jangka panjang.
  1. Buat strategi keuangan
Mungkin sekarang ini banyak mengeluarkan dan memerlukan uang untuk kebutuhan hidup yang mendesak. Maka dari itu anda membutuhkan sebuah hitung – hitungan berapa dana yang dibutuhkan untuk keperluan. Kita harus memiliki cara mempersipkan dana. Bila memang tidak memungkinkan bagi anda untuk mencapai kesemuanya sekaligus dalam satu maka kurangi beberapa.
  1. Jangan tuda lagI
Dalam masalah uang cobalah untuk tidak menunda lagi, Jika anda ingin menabung atau investasi lakukan segera. Menunda berarti akan menambah jumlah yang anda harus tabung. Bila anda menunda selama katakanlah tiga bulan dipahami bahwa persiapan anda menjadi lebih pendek. Begitu dengan asuransi jika rumah anda satu – satunya belum diasurasikan padahl sebenarnya anda mampu membayar premi. Jangan sampai hasil jeripayah anda selama ini hilang haya gara – gara mengasurikan. Ya menunda memang enak tapi akibanya tidak selalu enak.
Sumber: nova 2002 by safir senduk






Komunitas Punk Di Kalangan Anak Remaja Dalam Budaya Popular



Dalam era modern sekarang ini, masih dapat kita temukan komunitas masyarakat di lingkungan kita salah satunya contoh dari budaya populer yaitu ’’ PUNK’’. Punk menurut O’Hara (1999) terdapat dalam tiga bentuk.  Pertama, punk sebagai trend remaja dalam fashion dan musik. Kedua, punk sebagai keberanian memberontak dan melakukan perubahan. Terakhir, punk sebagai bentuk perlawanan yang “hebat” karena menciptakan musik, gaya hidup, komunitas, dan kebudayaan sendiri. Muncul pada tahun 1970 an di London, Inggris. Budaya dari kelompok golongan skinhead yang selalu menjadi pengacau. Punk sendiri mulai populer setelah muncul grup-grup band Sex Pistol, Velvet Underground, The Ramones,dan sebagainya. Grup-grup musik ini menjadi awal munculnya gaya hidup Punk di kalangan anak remaja.
Kemudian di tahun 1980 punk terkenal di Amerika, golongan punk dan skinhead seolah-olah menyatu, karena mempunyai semangat yang sama. Punk bisa berarti ideologi hidup yang mencakup aspek sosial dan politik. Punk lebih terkenal dari cara berpakaian (fashion) dan perilaku sehari- hari anak remaja perlihatkan, seperti dandanan rambut Mohawk ala suku indian, berdiri kaku, Spike ataupun Crew Cut, dipotong ala feathercut dan diwarnai dengan warna-warna yang mencorak. Asesoris berupa sepatu boots, gelang rantai, jaket kulit, celana jeans ketat,balel dan baju yang lusuh yang terkesan kotor sering digunakan oleh para punkers. Anti kemapanan, anti sosial, kaum perusuh dan kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya. Penilaian punk dalam melihat suatu masalah dapat dilihat melalui lirik-lirik lagunya yang bercerita tentang masalah politik, lingkungan hidup, ekonomi, ideologi, sosial dan bahkan masalah agama.
Fashion sebagai salah satu bagian terpenting di dalam anak punk. Dandanan punk dengan menggunakan jaket ala The Ramone sudah terlihat. Kehadiran punk di tahun 1980-an terlihat pada film ”Menggapai Matahari” dengan pemeran utama Rhoma Irama. Dalam film itu punk digambarkan sebagai kelompok yang berperilaku deviatif. Pada salah satu bagian film, yaitu ketika Rhoma Irama manggung, terdapat figuran sekumpulan anak punk yang menghancurkan tempat pertunjukkan sebagai perusuh. 
Istilah Mohawk itu diperoleh dari akibat rasisme yang berkembang di Amerika. “Waktu itu, orang-orang Amerika sangat rasis dengan orang Indian, maka rambut orang Indian yang berdiri tegak, dan yang menjadi lambang kepahlawanan mereka menjadi salah satu atribut punk, yang jelas anti rasis. Berbeda dengan rambut orang Indian yang berdiri karena terbuat dari bulu-bulu unggas, rambut mohawk ala punk berasal dari rambut sendiri yang dikakukan dengan menggunakan sisir sasak, dan dikeraskan lagi dengan menggunakan lem kertas atau hair-spray.
Gaya dari anak punk merupakan hasil dari kebudayaan negara barat yang ternyata telah masuk dengan mudah dan diterapkan dalam kehidupan oleh sebagian anak remaja di Indonesia, dan secara tidak disadari bahwa budaya barat punk ini menyebabkan budaya nenek moyang terkikis dengan nilai-nilai yang negatif. Di lihat dari sisi penampilan dan hidupnya mempunyai pengertian negatif dari masyarakat disebabkan tampilan yang cenderung menakutkan atau menyeramkan seringkali dihubungkan dengan sifat anarkis, brutal, suka bikin rusuh dan bertindak sesuka kehendak pribadi individu masing – masing yang mengakibatkan penilaian dari tmasyarakat adalah buruk karena mereka bergaya mempunyai gaya pakaian yang aneh dan sering berkumpul sesama punk di malam hari menimbulkan kecurigaan bahwa mereka mungkin suka mabuk-mabukan, sex bebas dan pemakai barang teralarang dikarenakan mereka pemiliki paham kebebasan.
Tidak semua anak punk memiliki citra buruk yang suka bertemu diperepatan lampu merah, suka menodong, mabuk- mabukan dan berbuat kejahatan di lingkungan sekitar. Tetapi terdapat sekelompok individu dari anak remaja puk memiliki jiwa sosial lumayan tinggi seperti. Membuat label rekaman sendiri untuk menaungi band-band punk dan menjual ke pasaran. Setelah merintis lebel rekaman ada juga yang menbuka distro yang menjual produk –produk. Tidak hanya di bidang membuatan CD dan kaset, mereka memproduksi dan mendistribusikan t-shirt, aksesori, buku dan majalah, poster, serta jasa tindik (piercing) dan tatoo. Produk yang mereka jual masih dalam batasan tidak banyak tetapi harga yang amat terjangkau oleh siapa pun.
Hasil dari berdagang tadi sebagian di gunakan untuk membantu dalam bidang sosial, seperti membantu anak-anak panti asuhan meskipun mereka tidak mempunyai struktur organisasi yang jelas. Komunitas “Punk” yang lain yaitu distro merupakan implementasi perlawanan terhadap suatu perilaku yang di sebut konsumtif anak remaja yang penggemar berat rmerk barang dari luar negeri.